Pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
Kehidupan manusia yang sudah ada dan berkembang sejak jaman dahulu kala, baik itu dari jaman manusia prasejarah hingga jaman manusia modern seperti sekarang ini. Semuanya memiliki ketertarikan masing-masing, dimana semua berawal dari jaman nenek moyang kita yaitu manusia purba. Dimana mereka belum lah memiliki pengetahuan yang luas mengenai segala sesuatunya.
Sebagai contoh pada jaman dahulu manusia prasejarah sering melakukan hal-hal yang baru dan jika dianggap mereka itu misterius mereka akan berfikiran hal itu adalah sesuatu yang mistis. Sehingga mereka membuat suatu kebiasaan yaitu yang disebut ritual. Seperti melihat fenomena matahari tenggelam dan terbit, mereka menyangka bahwa itu adalah hal yang diluar nalar mereka dan menjadi kan hal tersebut suatu hal yang sangat misterius dan harus dibuat ritual untuk, memberi penghormatan.
Seperti yang dilakukan oleh bangsa aztec, pada masyarakat aztec jaman dahulu dikenal istilah pengorbanan nyawa manusia yang dikorbankan ditengah pelataran dan disaksikan oleh ribuan masyarakat aztec lainnya.Orang Aztec percaya bahwa para dewa menginginkan pengorbanan sebagai imbalan atas bantuan yang akan diberikan. Jadi skala pengorbanan tergantung pada bantuan dewa yang diperlukan.Untuk bantuan yang penting tak jarang mereka memotong telinga, lidah, dan bahkan alat kelamin mereka sendiri untuk dikorbankan.
Ritual pengorbanan manusia didasarkan pada kepercayaan bahwa
para dewa akan meninggalkan mereka jika tidak mendapatkan “air yang berharga”,
yaitu darah. Keyakinan ini diperdalam dengan kepercayaan bahwa tiga dewa
utama Aztec – Huitzilopochtli, Quetzalcoatl, dan Tezcatlipoca- mengorbankan
diri dan menawarkan jantung mereka kepada matahari.
Seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan tersebut mulai punah dan berganti menjadi hal-hal baru seperti pada jaman kerajaan di Indonesia. Banyak para penduduk kerajaan melakukan ritual untuk meminta sesuatu ataupun sekedar rasa syukur terhadap yang maha kuasa karena telah diberi sebuah berkah. Berawal dari ritual kerajaan yang sering dilakukan para raja-raja sebelum berperang, dengan meminta bantuan agar dimudahkan meraih kemenangan. Hingga ritual meminta hujan agar masa panen padi pada kala itu dapat berlimpah ruah.
Tradisi lompat batu sudah dilakukan sejak jaman para leluhur
untuk berlatih perang. Sebab, nenek moyang di Pulau Nias sering perang
antarsuku.Masyarakat Nias pada saat itu memang terkenal keras sehingga selalu
mempersiapkan diri dengan baik setiap kali mau ada perang.
Nah, lompat batu ini berguna sebagai latihan fisik para
pemuda di Nias supaya kuat dan mampu menembus benteng lawan yang konon cukup
tinggi untuk dilompati. Saat ini, tradisi lompat
batu digunakan sebagai salah satu bentuk
ritual upacara dan simbol budaya masyarakat
Nias.
Tradisi lompat batu saat ini dilakukan oleh para pemuda
sebagai penanda bahwa ia sudah dewasa. Dengan melakukan tradisi tersebut,
mereka akan diakui sebagai lelaki pemberani, telah memenuhi syarat untuk
menikah. Selain itu kebanggaan tidak hanya bagi si pemuda itu sendiri, keluarga
juga akan merasa bangga jika anaknya mampu melakukan Fahombo. Sehingga keluarga
akan menyembelih beberapa ekor ternak
Kebudayaan yang diturunkan dari nenek moyang kita bukanlah hanya dari ritual-ritual saja, tapi juga dari cara mereka menggunakan pakaian, seni, bahasa, lagu dan lain-lain. Dan setiap daerahnya pasti memiliki budaya yang berbeda-beda.
Jadi semua kebudayaan yang kita lakukan di masa sekarang ini, tidaklah terlepas dari kebiasaan para pendahulu kita yang dilakukan turun temurun. Berawal dari kebiasaan menjadi sebuah kebudayaan yang terus kita lestarikan.
Daftar Pustaka : satu dua tiga
salam pecinta batu
ReplyDeleteKoleksi batu cincin
Batu black opal
Batu biduri bulan