Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor.
Penguat Common Emitor mempunyai karakteristik sebagai
berikut :
- Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input.
- Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
- Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio).
- Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor.
Persamaan Gain-Voltagenya :
Konduktans dinamis efektifnya:
Faktor Q efektifnya :
Penguat mengacu pada sumber emf :
Contoh ini menunjukkan bagaimana factor Q dapat banyak
dikurangi. Dalam prakteknya, untuk menghindari ini, sumber dan transistor
biasanya dihubungkan ke sisi kapasitif atau induktif pada rangkaian tertala
input.
5.6 Amplifier Common - Base
Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis
transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil
pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat
tegangan.
5.7 Penguatan Daya yang Tersedia
Penguatan daya tinggi tersedia diperlukan untuk mempertahankan faktor noise rendah dengan amplifier cascade (formula Friis). Perkiraan mengenai penguatan daya amplifier CB dan CE tersedia itu dapat dibuat.
5.8 Amplifier Cascode
Amplifier Common-emitter dan common-base dapat dikombinasikan untuk membentuk sebuah unit amplifier yang mempunyai penguatan daya tingi dan stabil. Unit kombinasi ini dikenal dengan amplifier cascode ( kata ini merupakan pusaka dari teknologi tabung vakum, dimana rangkaian aslinya menggunakan tahap cascode common-cathode dan common-grid). Dimana komponen biasnya dibuang untuk penyederhanaan.
5.9 Rangkaian Ekivalen Hybrida-π untuk FET
Dalam banyak hal field effect transistor (FET) lebih sederhana dari bipolar junction transistor (BJT) karena sangan tingginya impedans input yang diberikan oleh gerbang kontrol. Eksternal terminal diberi label G (gate = gerbang). S (source = sumber) dan D (drain = pembuangan).
5.10 Rangkaian Pencampuran (Mixer)
Mixer digunakan untuk mengubah sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi lain. Ada sejumlah alasan mengapa pengubahan frekuensi itu diperlukan, dan kenyataanya sejumplah proses mixing dipergunakan dalam penerapan khusus, yang tampil dengan nama berbeda. Beberapa tipe mixer tersedia dalam bentuk unit paket, dengan masukan ports yang berlabel RF dan LO dan output port berlabel IF.
6-2 Linear Amplifiers, Amplifier Kelas C dan Frekuensi Multiplier
Sebuah penguat linear adalah sebuah sirkuit elektronik yang
output adalah sebanding dengan input, namun mampu memberikan tenaga lebih ke
beban. Istilah ini biasanya mengacu pada jenis frekuensi radio (RF) power
amplifier, beberapa di antaranya memiliki daya output yang diukur dalam
kilowatt, dan digunakan dalam radio amatir. Jenis lain dari amplifier linear biasanya
digunakan dalam peralatan audio dan laboratorium.
Penguat kelas C mirip dengan penguat kelas B, yaitu titik
kerjanya berada di daerah cut-off transistor. Bedanya adalah penguat kelas C
hanya perlu satu transistor untuk bekerja normal tidak seperti kelas B yang
harus menggunakan dua transistor (sistem push-pull). Hal ini karena penguat
kelas C khusus dipakai untuk menguatkan sinyal pada satu sisi atau bahkan hanya
puncak-puncak sinyal saja.
Multiplier frekuensi adalah sirkuit elektronik yang menghasilkan
sinyal output dimana frekuensi output adalah harmonik (beberapa) dari frekuensi
input. frekuensi Multiplier terdiri dari rangkaian non-linear yang mendistorsi
sinyal input dan akibatnya menghasilkan sinyal input yang harmonik. Sebuah
filter bandpass memilih frekuensi
harmonik yang diinginkan dan menghilangkan yang tidak diinginkan dan harmonik lainnya
dari output.
7-4 Rangkaian Penerima Khas
Penguat RF (RF Amplifier) adalah berfungsi unutk menguatkan
sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke bagian Mixer
(pencampur).
Penguat IF (IF Amplifier) adalah digunakan untuk menguatkan
Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok limiter.
AGC Detector (Automatic Gain Control / Pengendali Penguatan
Otomatis) adalah berfungsi unutk mengatur tegangan output limiter secara
otomatis agar tetap stabil.
0 comments :
Post a Comment