Rangkuman Elektronika Telekomunikasi

5.4 Amplifier Common-Emitter (CE)

Penguat Common Emitor adalah penguat yang kaki emitor transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke basis dan output diambil pada kaki kolektor.


Penguat Common Emitor mempunyai karakteristik sebagai berikut :
  • Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input.
  • Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
  • Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio).
  • Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan suhu dan bias transistor.




Persamaan Gain-Voltagenya : 
Konduktans dinamis efektifnya:




Faktor Q efektifnya :

Penguat mengacu pada sumber emf :


Contoh ini menunjukkan bagaimana factor Q dapat banyak dikurangi. Dalam prakteknya, untuk menghindari ini, sumber dan transistor biasanya dihubungkan ke sisi kapasitif atau induktif pada rangkaian tertala input.

5.6 Amplifier Common -  Base

Penguat Common Base adalah penguat yang kaki basis transistor di groundkan, lalu input di masukkan ke emitor dan output diambil pada kaki kolektor. Penguat Common Base mempunyai karakter sebagai penguat tegangan.
5.7 Penguatan Daya yang Tersedia

Penguatan daya tinggi tersedia diperlukan untuk mempertahankan faktor noise rendah dengan amplifier cascade (formula Friis). Perkiraan mengenai penguatan daya amplifier CB dan CE tersedia itu dapat dibuat.

5.8 Amplifier Cascode 

Amplifier Common-emitter dan common-base dapat dikombinasikan untuk membentuk sebuah unit amplifier yang mempunyai penguatan daya tingi dan stabil. Unit kombinasi ini dikenal dengan amplifier cascode ( kata ini merupakan pusaka dari teknologi tabung vakum, dimana rangkaian aslinya menggunakan tahap cascode common-cathode dan common-grid). Dimana komponen biasnya dibuang untuk penyederhanaan.

5.9 Rangkaian Ekivalen Hybrida-π untuk FET

Dalam banyak hal field effect transistor (FET) lebih sederhana dari bipolar junction transistor (BJT) karena sangan tingginya impedans input yang diberikan oleh gerbang kontrol. Eksternal terminal diberi label G  (gate = gerbang). S (source = sumber) dan D (drain = pembuangan).


5.10 Rangkaian Pencampuran (Mixer)

Mixer digunakan untuk mengubah sinyal dari satu frekuensi ke frekuensi lain. Ada sejumlah alasan mengapa pengubahan frekuensi itu diperlukan, dan kenyataanya sejumplah proses mixing dipergunakan dalam penerapan khusus, yang tampil dengan nama berbeda. Beberapa tipe mixer tersedia dalam bentuk unit paket, dengan masukan ports yang berlabel RF dan LO dan output port berlabel IF.

6-2 Linear Amplifiers, Amplifier Kelas C dan Frekuensi Multiplier

Sebuah penguat linear adalah sebuah sirkuit elektronik yang output adalah sebanding dengan input, namun mampu memberikan tenaga lebih ke beban. Istilah ini biasanya mengacu pada jenis frekuensi radio (RF) power amplifier, beberapa di antaranya memiliki daya output yang diukur dalam kilowatt, dan digunakan dalam radio amatir. Jenis lain dari amplifier linear biasanya digunakan dalam peralatan audio dan laboratorium.

Penguat kelas C mirip dengan penguat kelas B, yaitu titik kerjanya berada di daerah cut-off transistor. Bedanya adalah penguat kelas C hanya perlu satu transistor untuk bekerja normal tidak seperti kelas B yang harus menggunakan dua transistor (sistem push-pull). Hal ini karena penguat kelas C khusus dipakai untuk menguatkan sinyal pada satu sisi atau bahkan hanya puncak-puncak sinyal saja.

Multiplier frekuensi adalah sirkuit elektronik yang menghasilkan sinyal output dimana frekuensi output adalah harmonik (beberapa) dari frekuensi input. frekuensi Multiplier terdiri dari rangkaian non-linear yang mendistorsi sinyal input dan akibatnya menghasilkan sinyal input yang harmonik. Sebuah filter bandpass  memilih frekuensi harmonik yang diinginkan dan menghilangkan yang tidak diinginkan dan harmonik lainnya dari output.

7-4 Rangkaian Penerima Khas

Penguat RF (RF Amplifier) adalah berfungsi unutk menguatkan sinyal yang ditangkap oleh antena sebelum diteruskan ke bagian Mixer (pencampur).


Penguat IF (IF Amplifier) adalah digunakan untuk menguatkan Frekuensi Intermediet (IF) sebelum diteruskan ke blok limiter.

AGC Detector (Automatic Gain Control / Pengendali Penguatan Otomatis) adalah berfungsi unutk mengatur tegangan output limiter secara otomatis agar tetap stabil.

Share on Google Plus

About Fathur Rhavy

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments :

Post a Comment