A. Landasan Perkembangan Pendudukan Indonesia
Penduduk asli adalah orang yang menetap sejak lahir.
Penduduk pendatang adalah orang yang menetap, tetapi lahir dan berasal dari
tempat lain. Penduduk sementara adalah orang yang menetap sementara waktu dan
kemungkinan akan pindah ke tempat lain karena alasan pekerjaan, sekolah, atau
alasan lain. Tamu adalah orang yang berkunjung ke tempat tinggal yang baru
dalam rentang waktu beberapa hari dan akan kembali ke tempat asalnya.
Yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesia adalah
banyaknya masyarakat yang menikahkan anaknya yang masih muda. Dan gagalnya
program (KB)Keluarga Berencana yang di usung oleh pemerintah untuk menekan
jumlah penduduk Indonesia. Karena faktor – faktor tersebut tidak dapat berjalan
dengansemestinya, maka penduduk Indonesia tidak terkendalidalam
perkembangannya. Karena perkembanganpenduduk yang sangat tidak terkendali, maka
banyak terjadinya kemiskinan, pengangguran, kriminalitas, gelandangan, anak
jalanan, dan sebagainya.
Pertambahan
Penduduk dan Lingkungan Pemukiman Bertambahnya penduduk jelas akan bertambah
pula kepadatan pemukiman. Hal ini diakibatkan bertambahnya populasi manusia yang
semakin banyak. Ini jelas akan terjadi kejenuhan yang ada di kota-kota besar
seperti Jakarta . Bertambahnya penduduk jelas mempengaruhi lingkungan seperti
banyaknya sampah dan tata ruang ataukota yang sangat buruk dan menghilangkan
keindahan kota. Beberapa
kerugian yang disebabkan oleh penambahan penduduk diantaranya adalah :
- Makin berkurangnya lahan produktif dan alih fungsi lahan, seperti sawah dan perkebunan karena lahan tersebut dipakai untuk pemukiman penduduk khusus orang asing dan lahan lainnya untuk kawasan industri.
- Menyempitnya tanah untuk pertanian di wilayah tersebut.
- Jumlah penduduk yang terus menerus bertambah menyebabkan bertambahnya produksi sampah rumah tangga;
- Jumlah penduduk yang terus menerus bertambah menyebabkan bertambahnya produksi sampah rumah tangga;
- Pertambahan penduduk juga mengakibatkan semakin tingginya pencemaran air dan pencemaran udara;
- Berkurangnya daerah resapan air;
- Berkurangnya ruang terbuka untuk anak-anak
- Pemanasan global dan perubahan iklim.
Kiranya kondisi-kondisi diatas
sudah menjadi tanda bahwa keseimbangan lingkungan dan kelestarian alam
dipengaruhi oleh pertambahan penduduk.
Lingkungan yang padat penduduknya
biasanya dapat mengurangi keindahan tempat pemukiman tersebut seperti banyaknya
sampah karena banyaknya penduduk yang membuang sampah sembarangan. Karena
bertambah pesatnya penduduk terjadi kesenjangan sosial, salah satunya rusaknya
lingkungan pemukiman penduduk yang seharusnya pemukiman itu tertata bersih,
nyaman, dan indah terawat tetapi semua berubah terbalik menjadi kotor dan berantakan.
Di negara-negara yang anggaran
pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan angka kelahiran yang tinggi.
Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida
pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara
guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan terus berkurang. Akibatnya,
banyak negara yang sebelumnya mengarahkan perhatian terhadap pendidikan
universitas, secara diam-diam mengalihkan sasarannya.
Helen Callaway, seorang ahli
antropologi Amerika yang mempelajari masayakat buta huruf, menyimpulkan bahwa
perkembangan ekonomi dan perluasan pendidikan dasar telah memperluas jurang
pemisah antara pria dan wanita. Hampir di mana-mana pria diberikan prioritas
untuk pendidikan umum dan latihan-latihan teknis. Mereka adalah orang-orang
yang mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia. Sebaliknya pengetahuan
dunia ditekan secara tajam pada tingkat yang terbawah.
Pertambahan penduduk yang cepat,
lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan,
cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas
pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki dan
wanita, pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin.
Pengaruh daripada dinamika
penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga. Penelitian yang
dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya yang berlainan
menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga dengan jumlah
anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat perkembangan berfikir
anak-anak, berbicara dan kemauannya, di samping kesehatan dan perkembangan
fisiknya. Kesulitan orang tua dalam membiayai anak-anak yang banyak, lebih
mempersulit masalah ini.
Pertambahan penduduk yang cepat
menghambat program-program perluasan pendidikan, juga mengarah pada aptisme di
dunia yang kesulitan untuk mengatasinya.
D. Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup
Dalam dalam masalah ini maka penduduk tidak aka jauh dengan masalah kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut,dikarenakan lingkungan yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah penduduk.
Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya seperti demam
berdarah, malaria, influenza, muntaber dan banyak lagi, sedangkan yang
berkaitan dengan penyakit menular seperti diare, penyakit lever, dan TBC.
Selain itu masyarakat menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar
terutama pada bayi. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang
ditimbulkan karena kemiskinan.
Semua itu terjadi karena laju pertambahan penduduk yang tak
terkontrol mengakibatkan penduduk menempati suatu lahan yang digunakan oleh
banyak orang dalam satu wilayah. Wilayah tersebut menjadi lahan pemukiman yang
kurang sehat karena lahan udara maupun saluran air yang semakin sempit dan juga
tumpukan sampah yang diakibatkan oleh penduduk yang bertempat tinggal di wilayah
tersebut, oleh karena itu menjadi tempat berkembang biaknya beberapa penyakit
yang berbahaya bagi penduduk disana.
Pertumbuhan penduduk yang semakin pesat
akan mengakibatkan kebutuhan jasmani lebih banyak lagi, terutama dalam bentuk
kebutuhan pokok yaitu makanan, jika kebutuhan pokok ini tidak terpenuhi maka
akan mengakibatkan KELAPARAN. Jika kita melihat keadaan yang sebenarnya di
Negara kita masih banyak orang yang kelaparan, ini semua Karena factor ekonomi,
factor pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, dalam hal ini apa yang
seharusnya kita lakukan untuk mengatasi problem tersebut?
Pemerintah
haruslah menyediakan produksi pangan yang harus mencukupi, untuk menjaga
kekurangan pangan jika sewaktu-waktu, dunia mengalami krisis pangan, pemerintah
harus memberikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu, dan yang paling
penting pemerintah harus meningkatkan pendidikan pertanian supaya dalam bidang
pertanian kita tidak mangalami penurunan.
Misalnya terciptanya varietas baru,
yang dapat membatu peningkatan hasil pertanian menjadi dua kali lipat, dan
pemerintah harulah menstabilkan perekonomian dibidang pertanian misalnya harga
pupuk, kompos, pestisida. Jika pemerintah menaikkan harga kebutuhan pertanian
tersebut maka petani-petani dinegara kita akan merasa rugi dalam arti tidak
mendapat hasil yang lebih bagus lagi.
Indonesia berhasil menurunkan
tingkat kelaparan 19,9 persen pada periode 1990-1992 menjadi 8,6 persen pada
2010-2012. Pada 1990, ada 37 juta orang yang kelaparan dan pada 2012 angka
kelaparan di Indonesia tercatat 21 juta orang. Di tingkat dunia, menurut
catatan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), masih ada sekitar 870 juta masyarakat
yang masih kelaparan. Dari 192 negara di dunia, negeri ini menjadi salah satu dari
35 negara yang juga mendapatkan penghargaan serupa.
Tentu ini menjadi sebuah
kehormatan dan menjadi salah satu capaian penting bagi perjalanan bangsa ini.
Di negeri tropis yang sinar matahari dan hujan senantiasa tersedia sepanjang
tahun, memang sudah sepatutnya Indonesia memiliki ketahanan pangan yang kuat.
Modal dasar alam demi menunjang ketahanan pangan, praktis tersedia melimpah.
Gunung dengan hutan yang lebat, tersebar di mana-mana. Sungai yang luas dan
lebar, mengalir dari hulu ke hilir. Sawah dan ladang terhampar di hampir
seluruh pelosok negeri. Untuk urusan pertanian, nyaris tak ada yang tak
disediakan alam untuk penduduk negeri ini.
F. Kemiskinan dan Keterbelakangan
Kemiskinan dan
Keterbelakangan Pertumbuhan sangat berkaitan dengan kenaikan ataupun penurunan
angka kematian dan kelahiran selain itu juga sangat berpengaruh dengan angka
kemiskinan dan keterbelakangan yang mengakibatkan semakin menurunnya otonomi
daerah tersebut.Hal itu terjadi dikarenakan beberapa hal seperti keadaan
ekonomi yang mengakibatkan tidak bisa mencukupi kebutuhan hidup sehingga banyak
orang yang mengalami kemiskinan dan keterbelakangan karena dalam kebutuhan
pokok yang mereka makan bisa jadi tidak bergizi dan tidak mengandung protein
yang menunjang sehingga menyebabkan keterbelakngan mental, fisik, maupun
sosial.
Kemiskinan adalah
kurangnya kebutuhan dasar manusiaseperti air bersih , gizi , perawatan
kesehatan.pendidikan ,pakaian dan tempat tinggal, karena ketidakmampuanuntuk
mencukupi kebutuhan tersebut. Kemiskinan relatifadalah kondisi memiliki sumber
daya yang lebih sedikitatau penghasilan kurang daripada yang lain
dalammasyarakat atau negara, atau dibandingkan dengan rata-rata di seluruh
dunia.
Selain itu juga hal
tersebut bisa terjadi karena paramasyarakat di indonesia ini masih banyak yang tidakberminat
dengan pendidikan sehingga mereka buta akanilmu pengetahuan dan menjadikan
keterbelakangan.Jika kemiskinan terjadi hal buruk yang ada padamasyarakat ini
adalah masih banyak orang yang tidak maumencari usaha atau malas bekerja,
selain itu juga tidakmau belajar sehingga yang ada hanya kemiskinan yangmereka
punya, tidak hanya kemiskinan secara materialtetapi kemiskinan pada ilmu
pengetahuan dan sebagainya.
0 comments :
Post a Comment